Kesalahan pengelolaan sumberdaya alam terutama vegetasi, tanah, dan air di wilayah daerah aliran sungai akan mengakibatkan kemerosotan mutu dan daya dukung sumberdaya alam setempat(on - site) dan kerugian lain di wilayah hilirnya(off - site).Banjir merupakan salah satu indikator dari kerugian yang harus dialami di wilayah hilir.Peristiwa yang menghentak adalah terjadinya banjir besar Sungai Bengawan Solo pada tahun 1966 yang telah menggenangi Kota Solo.Kejadian ini telah menyadarkan akan pentingnya upaya konservasi tanah dan air melalui suatu sistem pengelolaan daerah aliran sungai(DAS).
Balitek DAS_Untuk mengatasi masalah kekeringan di Kabupaten Blora, Penggiat konservasi mata air "Pamor Kuwat" dan Balai Litbang Teknologi Pengelolaan DAS (Balitek DAS) sepakat untuk menyusun konsep program mitigasi bencana kekeringan. Rencananya konsep tersebut akan dipresentasikan di depan Bupati Blora pad
Balitek DAS_ Dengan mematuhi protokol kesehatan sivitas Balitek DAS bekerjasama dengan Perum Perhutani KPH Suarakarta melakukan penanaman di Taman Sakura Lawu (Sakral), Cemoro Kandang, Kecamataan Tawangmangu, Kab. Karanganyar, Rabu (23/12/2020). Sebanyak 31 batang pohon sakura jenis Prunus cerasoides setingg
Balitek DAS_Pada era ini, kehidupan tidak bisa lepas dari teknologi. Begitu juga dalam pengelolaan DAS, peranan teknologi sangatlah penting dalam implemetasinya di lapangan. Tentunya teknologi tersebut haruslah murah, praktis, dan mudah diimplementasikan. Hal ini terungkap dalam Webinar CerDAS Seri #4 "Peran Tek